KELANA KOTA
Solar Langka, Aptrindo Tak Ikut-Ikut Ancam Stop Operasi
Laporan Zumrotul Abidin | Jumat, 15 November 2019 | 17:01 WIB

Putra Lingga Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Surabaya usai Gathering di Singgasana Hotel Surabaya, Jumat (15/11/2019). Foto: Abidin suarasurabaya.net
suarasurabaya.net - Putra Lingga Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Surabaya mengaku tidak akan mengancam stop beroperasi menyikapi kelangkaan
solar di Jatim.
Aptrindo justru mengapresiasi
Pertamina yang terus memasok
solar padahal kuota jatah
solar di Jatim sudah melebihi 10 persen sampai bulan November ini.
"Sebenarnya kuota sampai bulan ini sudah habis, tapi
Pertamina masih menggelontor untuk temen-temen. Kami berbeda dengan asosiasi lain yang memilih dengan cara menekan, kami kedepankan komunikasi dengan Pertamina," katanya ditemui usai Gathering di Singgasana Hotel Surabaya, Jumat (15/11/2019).
Lingga menduga, kelangkaan
solar jelang akhir tahun ini karena adanya mafia yang bermain. Sebab, selama ini tugas
Pertamina bukan membatasi tapi mengendalikan agar tetap stabil.
"Kelangkaan
solar ini ada yang bermain, biar itu tugasnya polisi. Di Sumatera saja ada
solar harga preman," katanya.
Lingga mengatakan, kondisi kelangkaan
solar ini kemungkinan sampai 31 Desember. Dia mengajak anggotanya untuk bersabar dan kedepankan dialog kalau ada masalah. Karena hari-hari ini
pertamina terus mengupayakan menggelontor pasokan solar.
Menurut Lingga,
Pertamina telah menggelontorkan 25 persen lagi pasokan
solar di 8 titik yakni di SPBU Jl M. Nasir, Jl. Jakarta, Jl. Gresikan, Jl. Ikan Dorang, Jl. Podo Trisno, Jl Osowilangun, dan Jl. Margomulyo.
"Itu yang kami inginkan. Karena itu jalur logistik. Pelabuhan seperti Teluk Lamong dan Pelabuhan Tanjung Perak itu jalur logistik ekspor dan import untuk pergerakan ekonomi," katanya.
Lingga sekali lagi menegaskan tidak akan ribut membuat ancaman untuk menghentikan operasional. Tapi lebih mengedepankan dialog mencari solusi bersama Pertamina.
"Kami tidak ikut-ikutan stop operasional. Kalau ada yang stop operasional kami siap bekerja, itu rejeki nomplok bagi kami," katanya.
Sebelumnya, Organda Surabaya menilai kelangkaan
solar di wilayah Surabaya dan beberapa wilayah di Jatim sangat merugikan. Pemerintah harus segera turun tangan. Jika hal ini terus dibiarkan, Organda Surabaya mengancam akan berhenti beroperasi. (bid/tin/ipg)
Editor: Iping Supingah